Puisi Antara Cinta dan Takdir

Untukmu, kurelakan dengannya

Harus berapa lama aku terisak dalam tangis

Rintih perih mengalun bersama angin

Tak jua orang mendengar tangisku

Tak jua orang merasa betapa sakit hati ini

Dulu kau genggam tanganku dengan sebuah janji

Dibawah bulan purnama

Tiada cinta lain di hatimu

Kini genggaman tanganmu berganti tangan

Aku kau lepaskan

Dia kau genggam hatinya

Dapatkah kau merasa?

Inikah kebahagiaan sesaat yang kau akhiri dengan derita?

Inikah harapan singkat yang kau luluhkan dengan kehancuran?

Inikah rindu mencekat yang kau akhiri dengan rasa cemburu?

Jika kebahagiaanmu telah Tuhan titipkan kepadanya

Untukmu, kurelakan kau dengannya

Ini biarkan aku sendiri

Menikmati hari sendiri

Meski entah sampai kapan

Aku bisa hidup dengan ketabahan

Puisi putus cinta tak direstui

Biarkan takdir berkata

Cinta kita terselip diantara para malaikat

Terikat kuat dengan simpul cinta

Di mahkotai kerinduan dalam keterjauhan

Inilah cinta kita

Di ujung akhir waktu

Takdir tetap menunjukan kedigdayaannya

Cinta kita kandas di dera restu orangtua

Sekejam inikah takdir tuhan?

Atau kita yang telah salah memilih cinta?

Biarkan takdir berkata semaunya

Kini tadir menertawai kita

Kita yang putus asa

Kita yang terpisah karena orangtua

Biarkan Takdir berkata

Tetaplah tersenyum dalam kesyukuran

Mari saling berdoa

Kau dan aku akan di pertemuan dalam kehidupan kedua

Dengan takdir yang bersahabat dengan cinta kita

Kau dan aku di persatukan

Dalam kesempatan yang lebih indah

Melibih keindahan surga manapun yang pernah ada

0 Response to Puisi Antara Cinta dan Takdir

Post a Comment