Untukmu, kurelakan dengannya
Harus berapa lama aku terisak dalam tangis
Rintih perih mengalun bersama angin
Tak jua orang mendengar tangisku
Tak jua orang merasa betapa sakit hati ini
Dulu kau genggam tanganku dengan sebuah janji
Dibawah bulan purnama
Tiada cinta lain di hatimu
Kini genggaman tanganmu berganti tangan
Aku kau lepaskan
Dia kau genggam hatinya
Dapatkah kau merasa?
Inikah kebahagiaan sesaat yang kau akhiri dengan derita?
Inikah harapan singkat yang kau luluhkan dengan kehancuran?
Inikah rindu mencekat yang kau akhiri dengan rasa cemburu?
Jika kebahagiaanmu telah Tuhan titipkan kepadanya
Untukmu, kurelakan kau dengannya
Ini biarkan aku sendiri
Menikmati hari sendiri
Meski entah sampai kapan
Aku bisa hidup dengan ketabahan
Puisi putus cinta tak direstui
Biarkan takdir berkata
Cinta kita terselip diantara para malaikat
Terikat kuat dengan simpul cinta
Di mahkotai kerinduan dalam keterjauhan
Inilah cinta kita
Di ujung akhir waktu
Takdir tetap menunjukan kedigdayaannya
Cinta kita kandas di dera restu orangtua
Sekejam inikah takdir tuhan?
Atau kita yang telah salah memilih cinta?
Biarkan takdir berkata semaunya
Kini tadir menertawai kita
Kita yang putus asa
Kita yang terpisah karena orangtua
Biarkan Takdir berkata
Tetaplah tersenyum dalam kesyukuran
Mari saling berdoa
Kau dan aku akan di pertemuan dalam kehidupan kedua
Dengan takdir yang bersahabat dengan cinta kita
Kau dan aku di persatukan
Dalam kesempatan yang lebih indah
Melibih keindahan surga manapun yang pernah ada
0 Response to Puisi Antara Cinta dan Takdir